Keluhan Nyeri Perut Hebat (Kolik) Pada Bayi Baru Lahir

My WordPress Blog

Keluhan Nyeri Perut Hebat (Kolik) Pada Bayi Baru Lahir

Kolik
Kolik

kolik pada bayi

Kolik adalah suatu kondisi medis yang ditandai oleh nyeri perut yang hebat dan bersifat berulang atau berjangkit, biasanya akibat adanya kontraksi pada organ berongga, seperti usus, saluran empedu, atau saluran kemih.

Kolik pada bayi baru lahir adalah kondisi umum yang ditandai dengan episode tangisan berlebihan tanpa sebab yang jelas, biasanya terjadi pada beberapa minggu pertama kehidupan. Kolik ini umumnya dimulai sekitar usia 2–3 minggu dan dapat berlangsung hingga usia 3–4 bulan.

Beberapa ciri khas kolik pada bayi adalah:

  • Tangisan intens: Tangisan biasanya sulit dihentikan dan sering kali lebih keras dari tangisan biasa.
  • Waktu tertentu: Tangisan sering terjadi pada waktu yang sama setiap hari, biasanya sore atau malam hari.
  • Durasi lama: Tangisan bisa berlangsung beberapa jam.
  • Menarik kaki dan mengepalkan tangan: Bayi mungkin menunjukkan tanda ketidaknyamanan dengan menarik kaki ke arah perut dan mengepalkan tangan.

Penyebab kolik pada bayi baru lahir belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor berikut diyakini bisa berkontribusi terhadap kondisi ini:

  • Sistem Pencernaan yang Belum Matang: Saluran pencernaan bayi baru lahir masih dalam tahap perkembangan, sehingga lebih rentan terhadap gas, kram, atau ketidaknyamanan yang dapat menyebabkan kolik.
  • Gas di Perut: Gas yang tertelan saat menyusu atau minum dari botol dapat terperangkap di dalam perut bayi, menyebabkan perut kembung dan nyeri.
  • Refluks Asam: Beberapa bayi mungkin mengalami refluks (kembalinya isi lambung ke kerongkongan), yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan membuat bayi menangis.
  • Sensitivitas Terhadap ASI atau Susu Formula: Bayi mungkin sensitif terhadap makanan yang dikonsumsi oleh ibu (jika menyusu) atau bahan tertentu dalam susu formula, seperti protein susu sapi atau laktosa.
  • Overstimulasi: Bayi yang mudah terstimulasi mungkin sulit untuk menenangkan diri setelah menerima terlalu banyak rangsangan, seperti suara atau cahaya, yang kemudian bisa menyebabkan kolik.
  • Kelelahan atau Pola Tidur yang Terganggu: Bayi yang terlalu lelah atau kurang tidur bisa menjadi rewel dan sulit tenang, yang dapat memperburuk gejala kolik.
  • Stres pada Bayi: Bayi yang sensitif atau merasa tidak nyaman dengan lingkungan barunya mungkin mengalami stres yang bisa meningkatkan tangisan.

Walaupun berbagai faktor ini dapat berkontribusi, kolik dianggap sebagai kondisi yang normal pada banyak bayi dan umumnya tidak berbahaya. Biasanya, kolik akan hilang sendiri ketika bayi mencapai usia 3–4 bulan.

Semoga ayah bunda bisa memahami dan tenang setelah mengetahui tentang Kolik. Semoga buah hati Anda sehat selalu….Amin YRA

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *